BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus membuktikan komitmennya dalam menghadirkan infrastruktur prima bagi masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, pada Tahun Anggaran 2025 ini, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar tancap gas merealisasikan 361 paket pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan yang tersebar di seluruh pelosok Jawa Barat.
Langkah agresif ini merupakan pengejawantahan dari visi "Jabar Juara Lahir Batin" yang menitikberatkan pada konektivitas wilayah sebagai kunci pertumbuhan ekonomi. Kepala DBMPR Jabar menjelaskan bahwa dari total paket tersebut, sebagian besar difokuskan pada pemeliharaan berkala (overlay) jalan-jalan provinsi yang menjadi urat nadi logistik dan pariwisata, serta penggantian jembatan kritis yang sudah termakan usia.
Anggaran Rp2,2 Triliun Demi Rakyat
Sebagai bukti keseriusan pemerintah, alokasi anggaran yang digelontorkan tahun ini mencapai angka fantastis, yakni Rp2,2 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Barat menempatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan sebagai prioritas utama yang tidak bisa ditawar.
"Kami tidak ingin setengah-setengah. Instruksi Pak Gubernur sangat jelas: pastikan tidak ada lagi lubang yang membahayakan rakyat. Jalan Mulus bukan sekadar slogan, tapi hak masyarakat yang wajib kami penuhi tahun ini."
Pemerintah Provinsi juga telah melakukan inovasi dalam proses lelang. Melalui sistem e-katalog konstruksi yang transparan dan akuntabel, proses pemilihan kontraktor dapat dilakukan lebih cepat sejak akhir tahun 2024. Hal ini memungkinkan pengerjaan fisik di lapangan dapat dimulai pada awal tahun 2025, menghindari penumpukan proyek di akhir tahun yang seringkali terhambat musim hujan.
Respon Cepat Unit Reaksi Cepat (URC)
Selain proyek-proyek besar, Pemprov Jabar juga mengoptimalkan fungsi Unit Reaksi Cepat (URC) di 6 wilayah UPTD. Tim ini disiagakan 24 jam untuk menangani kerusakan ringan seperti lubang jalan (potholes) dan pembersihan drainase dalam waktu kurang dari 1x24 jam setelah laporan masyarakat diterima melalui aplikasi "Jalan Cantik".
Dengan strategi yang terukur dan dukungan anggaran yang memadai, Pemprov Jabar optimis target kemantapan jalan provinsi di atas 95% akan tercapai pada akhir tahun 2025. Ini adalah kado manis pemerintah bagi kelancaran mobilitas warga Jawa Barat.